Yogyakarta, 7 Februari 2025 – Program Pascasarjana Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP), Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, secara resmi menyambut mahasiswa baru untuk Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 dalam acara orientasi yang diselenggarakan pada Jumat (7/2). Acara ini dihadiri oleh pimpinan departemen, pengelola program studi, serta mahasiswa baru dari Program Magister Ilmu dan Teknologi Pangan (S2 ITP), Magister Teknologi Hasil Perkebunan (S2 THP), dan Program Doktor Ilmu Pangan (S3 IP). Tahun ini, dua mahasiswa internasional dari Uganda dan Ethiopia turut bergabung, menambah keberagaman dalam lingkungan akademik.
SDG 17: KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Kekayaan dan keragaman budaya kuliner Indonesia adalah identitas kuat negeri ini. Namun, kekayaan tersebut terancam hilang karena banyak resep tradisional yang tidak terdokumentasi, sementara generasi muda kurang tertarik belajar memasak dari para ibu dan nenek mereka.
Kesulitan untuk menemukan resep tradisional dan catatan budaya makanan yang diwarisi dari generasi ke generasi secara lisan terjadi karena kurangnya kebiasaan menulis resep. Upaya pelestarian resep dan budaya pangan asli Indonesia, tidak hanya untuk menjaga warisan budaya, namun juga sebagai upaya menuju ketahanan di segala aspek, terutama ketahanan pangan.
Departemen TPHP UGM menyelenggarakan Lokakarya Diseminasi Hasil MBKM Riset Mahasiswa sebagai upaya meningkatkan rekognisi institusi di tingkat global, dalam rangkaian Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) pada Senin (28/10). Lokarya ini menghadirkan Prof. Purwiyatno Hariyadi (Guru Besar Institut Pertanian Bogor) dan Prof. Ardiansyah (Guru Besar Universitas Bakrie) yang memiliki reputasi unggul dalam strategi peningkatan rekognisi institusi.
Prof. Purwiyatno menyampaikan materi berjudul “Strategi Kolaborasi untuk Meningkatkan Reputasi Institusi.” Dalam paparannya, ia menekankan bahwa kolaborasi riset adalah kunci untuk memperkuat kualitas akademik, memperluas dampak penelitian, dan mendorong inovasi serta pengembangan produk. Ia menjelaskan tiga model utama kolaborasi: Triple Helix, yang melibatkan pemerintah, industri, dan akademisi; Quadruple Helix, yang menambahkan peran masyarakat; serta Penta Helix, yang melibatkan media untuk memperluas jangkauan diseminasi hasil riset. Menurut Prof. Purwiyatno, publikasi riset tidak hanya terbatas pada artikel ilmiah, tetapi juga dapat berupa majalah dan leaflet agar lebih mudah diakses masyarakat luas. Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan pemangku kepentingan harus dibuka seluas-luasnya, tidak hanya terbatas pada Dunia Usaha dan Industri (DUDI).
Pada hari Selasa, 14 Mei 2024, kuliah tamu kewirausahaan diadakan dengan pembicara Ir. Erista Adisetya, M.M. Tema yang diangkat adalah “Karakter Wirausaha”, dengan tujuan memberikan wawasan mendalam tentang karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha.
Pendapatan seorang wirausaha bisa berasal dari dua jenis utama, yaitu Active Income dan Passive Income. Active Income adalah pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan aktif seperti menjadi karyawan, menjual keahlian, atau menjadi self-employed dengan keahlian khusus seperti dokter atau akuntan. Passive Income adalah pendapatan pasif yang diperoleh dari bisnis atau investasi, seperti memiliki usaha sendiri atau menjadi investor di pasar modal dan pasar uang.
Pada Selasa, 12 Desember 2023, pukul 09.00 WIB, telah dilaksanakan peresmian Gedung Pengemasan dan pelantikan pengurus Asosiasi Pangan Steril DIY (APSDIY) di Unit Layanan Kemasan Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, yang mewakili Gubernur DIY, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti.
Acara tersebut mencerminkan upaya mendukung SDG 8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Melalui pembentukan Gedung Pengemasan, Pemerintah DIY memberikan dukungan nyata untuk menciptakan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif, khususnya bagi kalangan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).