
Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM menggelar kuliah tamu Pengelolaan Usaha Jasa Boga bertajuk “Manajemen Bisnis Katering” pada Senin, 10 Maret 2025. Kuliah tamu ini menghadirkan Frederick Arnold Wibowo, Chief Operating Officer (COO) dari Jolly Bakery, Padi Resto, Java Zest Bakery, dan Rumpun Padi Resto. Dalam sesi ini, ia membagikan strategi pengelolaan bisnis katering agar tetap efisien dan berkembang.
Frederick menekankan pentingnya membangun kebiasaan baik dalam bisnis, menjaga kualitas produk, serta menetapkan standar operasional yang jelas. Konsistensi rasa dapat dijaga dengan penggunaan timbangan dalam produksi, sementara pemilihan alat penyajian yang tepat akan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Dari segi keuangan, ia menyoroti pentingnya riset dan pengembangan (R&D) sebelum memulai usaha dengan tetap mengontrol anggaran. Penentuan harga harus sesuai pasar, sementara efisiensi biaya produksi bisa dilakukan dengan mencari pemasok bahan baku yang lebih kompetitif. Dalam pemasaran, Frederick menekankan bahwa promosi tidak selalu membutuhkan influencer besar, tetapi cukup dengan memahami target pasar dan menonjolkan keunggulan produk dibandingkan kompetitor.
Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya membangun tim yang solid dengan tenaga kerja berkarakter baik serta bersikap tegas namun tetap menghargai karyawan. Dalam aspek operasional, pemilihan supplier harus memperhatikan konsistensi, ketepatan waktu, harga stabil, dan sistem pembayaran yang fleksibel.
Menutup sesi, Frederick menegaskan bahwa kualitas dan pelayanan harus selalu menjadi prioritas utama. Ia berpesan agar calon pengusaha tidak ragu memulai usaha, tetap terlibat langsung dalam operasional bisnis, dan memiliki komitmen jangka panjang untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.
Konsep bisnis yang efisien dan bertanggung jawab ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif (SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta menciptakan peluang usaha yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat (SDGs 1: Tanpa Kemiskinan).
Ditulis oleh: Firstnandita Keisha