Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Peningkatan Rekognisi Global melalui Perluasan Jejaring dengan Mitra Industri dan Perguruan Tinggi di Luar Negeri.” Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 20 Juni 2024 ini bertujuan untuk mempersiapkan lulusan TPHP agar siap terjun ke industri pangan, mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penciptaan lapangan kerja yang layak, dan pertumbuhan ekonomi. FGD ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman, yaitu Ir. Gunawan Wibisono, Presiden Direktur PT Sumber Inti Pangan, dan Boedi Sardjana Julianto, S.T.P., Direktur PT Jaringan Sumber Daya.
Sesi pertama dibawakan oleh Ir. Gunawan Wibisono yang membahas “Magang MBKM Kampus Merdeka.” Menurutnya, program Magang Industri merupakan salah satu kegiatan penting dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan pengalaman praktis di lapangan. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa secara komprehensif, sehingga mereka siap untuk masuk ke dunia kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja baru, yang sejalan dengan tujuan SDGs untuk mengurangi pengangguran dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif (SDG 8). Ia juga menyoroti sejumlah tantangan yang sering dihadapi di industri pangan, seperti penyusunan HACCP, penanganan limbah industri, implementasi sistem manajemen keamanan pangan, pembaruan regulasi dan sistem, validasi proses termal, serta pengembangan budaya keamanan pangan (food safety culture). Gunawan juga mengidentifikasi kelemahan yang sering terlihat pada mahasiswa, seperti idealisme yang kurang realistis, keterbatasan dalam kemampuan pemecahan masalah, dan rendahnya literasi. Untuk mengatasi hal ini, ia merekomendasikan agar mahasiswa lebih banyak melakukan tinjauan jurnal, melatih kemampuan problem solving melalui studi kasus, dan mengimplementasikan teori dalam magang industri. Ia juga menyarankan topik-topik magang yang relevan, seperti implementasi sistem manajemen keamanan pangan (khususnya FSSC), sanitasi dan higienis, serta analisis laboratorium.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Boedi Sardjana Julianto, S.T.P., yang membahas “Peluang dan Tantangan Industri Rumput Laut.” Ia mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil rumput laut terbesar kedua di dunia, namun masih minim penelitian yang mendalami topik ini. Boedi menekankan pentingnya inovasi dalam mengolah rumput laut menjadi berbagai produk, terutama produk pangan, yang dapat membuka pasar baru dan berpotensi meningkatkan ekonomi nasional, mendukung tujuan SDGs untuk memperkuat inovasi dan infrastruktur industri (SDG 9). Ia juga menekankan pentingnya edukasi konsumen mengenai manfaat gizi, lingkungan, dan ekonomi dari produk rumput laut untuk mendorong permintaan pasar dan membangun reputasi positif industri rumput laut Indonesia di kancah global.
Selain itu, kedua narasumber juga menekankan pentingnya penguasaan soft skills dan self-branding bagi mahasiswa yang akan terjun ke industri pangan. Keterampilan komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, serta kemampuan beradaptasi menjadi hal yang sangat penting di dunia kerja, sejalan dengan SDGs untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan pembelajaran sepanjang hayat. Mahasiswa diharapkan dapat membangun personal brand yang kuat, yang mencerminkan kompetensi dan kepribadian profesional mereka, sehingga dapat memberikan nilai tambah saat bersaing di industri pangan yang semakin kompetitif.
Dengan diselenggarakannya FGD ini, diharapkan Dosen TPHP UGM dapat membimbing mahasiswa semakin siap dan percaya diri untuk menghadapi tantangan di industri pangan, serta mampu membangun karir yang sukses baik di tingkat nasional maupun global.
Ditulis oleh: Firstnandita Keisha