Pada tanggal 3-4 September 2024, Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian berkesempatan mengadakan kuliah tamu dengan menghadirkan Professor Histoshi Shirakawa dari Tohoku University Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dan diikuti oleh mahasiswa S1 yang mengambil mata kuliah Ilmu Gizi. Dalam kuliah ini Prof. Shirakawa membawakan dua topik yang merupakan hasil penelitiannya yaitu “Fermented Rice Bran and Its Ingredients for Prevention of Lifestyle Related Disease” dan “Emerging Novel Functions of Vitamins for Healthy Life Expectancy”.
Pada hari pertama, Prof. Shirakawa membawakan topik mengenai Fermented Rice Bran (FRB). Rice bran merupakan hasil samping dari proses penggilingan padi yang dapat berupa kulit padi atau bagian terluar dari beras. Jepang merupakan salah satu penghasil padi terbanyak di dunia dan dari seluruh padi yang dihasilkan, terdapat rice bran sebanyak 8%-nya. Di negara tersebut rice bran umumnya dibuat menjadi rice brain oil (37,5%), budidaya jamur (9,5%), pakan ternak (7%), dan sisanya diambil zat aktifnya seperti γ-Oryzanol, asam ferulat, dan tocotrienol (46%).
Untuk meningkatkan manfaat rice bran, Prof. Shirakawa dan timnya mengembangkan Fermented Rice Bran yaitu rice bran yang dibuat dengan 2 kali proses fermentasi menggunakan jamur dan bakteri asam laktat. Beliau menjelaskan bahwa Fermented Rice Bran mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rice bran non-fermentasi. Berdasarkan hasil penelitiannya, manfaat fermented rice bran diantaranya dapat menurunkan tekanan darah serta membantu meningkatkan metabolisme lipid dan meningkatkan resistensi insulin. Penelitian ini berhasil meningkatkan manfaat dari rice bran dan juga mengurangi limbah pangan. Namun, penelitian ini baru dilakukan pada hewan coba.
Pada hari ke-2, topik yang disampaikan adalah mengenai vitamin, khususnya biotin dan vitamin K. Biotin merupakan vitamin jenis vitamin yang larut dalam air dan dapat ditemukan di hati, kedelai (kering), telur, yogurt, susu, salmon, bayam, ikan hering, tomat, dll. Manfaat dari biotin antara lain membantu mengurangi risiko penyakit diabetes, sebagai anti hipertensi, dan mengurangi efek dari penurunan produksi testosteron. Selain itu, kuliah tamu Ilmu Gizi ini juga membahas mengenai pentingnya vitamin K. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Shirakawa, konsumsi vitamin K terbukti memiliki manfaat yang serupa biotin, termasuk menurunkan risiko diabetes dan mengurangi efek dari penurunan produksi testosteron. Selain itu vitamin K, juga dapat menurunkan efek kolestasis, yaitu penyakit hati yang disebabkan oleh terhambatnya aliran empedu, dan sebagai anti demensia. Akan tetapi, sama dengan penelitian Fermented Rice Bran, penelitian ini baru dilakukan pada hewan coba.
Kuliah tamu ini menyoroti pentingnya inovasi dalam menerapkan prinsip recycle dan reuse bahan pangan, yang berkontribusi pada pengurangan limbah produksi makanan dan juga mendukung SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Optimalisasi penggunaan sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan dapat menciptakan system pangan yang berkelanjutan. Selain itu, pengembangan penelitian tentang gizi penting untuk meningkatkan kualitas hidup, memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, dan mendukung tujuan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Sinergi antara kedua aspek ini memungkinkan kita untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berkelanjutan, sekaligus memberikan dampak positif ke lingkungan.