Halal merupakan unsur penting yang sangat erat kaitannya dengan akidah bagi umat muslim di seluruh dunia, sehingga konsep halal merupakan first line yang harus dipenuhi di segala lini aspek kehidupan. Tak hanya halal, konsep Thayyiban juga merupakan elemen terpenting yang melengkapi konsep halal yang memilki implikasi manfaat yang meliputi; keberlanjutan ekologis, penggunaan lingkungan yang bertanggung jawab, pemikiran kritis dan sains yang baik, serta dapat membantu menciptakan dunia yang lebih baik bagi manusia, terutama dalam hal produksi suatu produk. Thayyiban merupakan konsep universal dan prinsip yang relevan lintas agama dan kebangsaan. Dalam Islam, Thayyiban adalah konsep serumpun dengan yang halal dan sebenarnya telah disebutkan dalam Al-Qur’an lebih banyak dari kata halal. Selama ini, isu dan istilah Halal sudah banyak dibicarakan dan menjadi trend dalam aspek kehidupan tetapi untuk istilah Thayyiban belum banyak diangkat. Oleh karena itu, pada penghujung tahun 2018, tepatnya pada tanggal 20 Desember 2018, diadakan kegiatan 1st Workshop on Global Halalan–Thayyiban Issues di Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada yang bertemakan “Halal Thayyiban as New Wave in Global Industry & Society”. Workshop ini terselenggara atas kerjasama Fakultas Teknologi Pertanian UGM dengan Global Halal Food Industry Foundation (GHIF).
Di tengah semakin meningkatnya kesadaran dari masyarakat terhadap isu Halal dan ketatnya persaingan terutama di era industrialiasasi dan ekonomi global, maka penting pula untuk mengangkat konsep Thayyiban yang diharapkan membentuk insan manusia yang lebih bijaksana yang berlandaskan pada akidah Islamiah. Keterkaitan dan interaksi antara Halal dan Thayiban menjadi isu hangat yang akan dikupas oleh para keynote speaker yang telah malang melintang dan memiliki kepakaran di bidang Halal dan Thayyiban. Di dalam workshop ini tak kalah penting juga akan menyajikan informasi mengenai penerapan Halal di Indonesia, prospek pengembangan industri makanan di Indonesia, serta pengalaman pebisnis di bidang industri makanan yang menerapkan konsep Halal secara baik.
Acara yang dilangsungkan pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama merupakan sesi diskusi panel 1 yang disampaikan oleh tiga keynote speaker, yaitu Dr. Saroja Dorairajoo dari GHIF yang menjelaskan tentang isu Thayiban di negara Singapura dan Cina, dilanjutkan oleh pembicara kedua, Dr. Ivan Lanovara dari GHIF yang menjelaskan tentang isu Halal di Industri di negara Indonesia dan Malaysia, serta pembicara ketiga, Dr. Asae Sayaka dari GHIF yang menjelaskan tentang Isu Thayyiban di negara Thailand dan Malaysia. Sesi kedua merupakan sesi diskusi panel 2 yang disampaikan pula oleh tiga keynote speaker yang memiliki kepakaran di bidang Halal dan Industri Makanan. Pada sesi diskusi panel 2 meliputi tiga pembicara handal, yakni Ronni Arianto, S.TP. (CEO Rizqiyya Food) yang membahas tentang penerapan kaidah dan konsep halal dalam bisnis makanan, dilanjutkan oleh Prof. Dr. Umar Santoso, M.Sc. dari Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, yang sekaligus merupakan dosen di Fakultas Teknologi Pertanian yang menjelaskan tentang pandangan penerapan Halal di Indonesia, serta pembicara ketiga oleh Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang menjelaskan tentang prospek pengembangan industri makanan di Indonesia. Sedangkan sesi ketiga workshop merupakan Focus Group Discussion (FGD) dengan peserta FGD yang berasal dari akademisi , industri dan pemerintahan. Focus Group Discussion ini digelar dengan tujuan untuk menjaring input mengenai pandangan isu-isu terkini Halal Thayyiban di Global Society dalam masyarakat dan pemerintahan.
Industri makanan merupakan sektor vital yang sangat berkaitan erat dengan aspek Halal dan Thayiban. Diharapkan dengan terselenggaranya workshop ini dapat menstimulus dan meningkatkan kesadaran semua stakeholder yang terlibat di dalam mata rantai kegiatan dan usaha untuk senantiasa mengedepankan dan menerapkan secara baik prinsip Halal Tahyyiban demi kesejahteraan umat manusia dengan spektrum implikasi positif yang luas secara universal.