Pada hari Senin, 18 Oktober 2021, mata kuliah Pengantar Teknologi Pertanian TPHP UGM mengadakan kuliah tamu yang bertema “Gastronomi Indonesia”. Kuliah tamu ini disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, M.S., yang merupakan Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan UGM serta pakar kuliner dan gastronomi Indonesia. Kuliah tamu yang berlangsung pukul 09.00-10.40 WIB ini dilaksanakan melalui platform Zoom dan dipandu oleh Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc., dosen TPHP UGM.
Gastronomi adalah kumpulan pengetahuan yang meliputi uraian asal usul dan pangan, ragam, biodiversitas, serta agrobiodiversitas dan bagaimana manusia menikmati makanan untuk keberlanjutan hidupnya. Gastronomi melingkupi manusia dan lingkungannya. Lingkungan berperan sebagai penyedia bahan makanan, sedangkan manusia sebagai sebuah kelompok, etnis atau suku bangsa.
Gastronomi merupakan ibu teknologi pangan. Adanya kegiatan on-farm dan off-farm masing-masing menghasilkan aktivitas lain yang disebut primary processing (tidak mengubah bentuk) dan secondary processing (mengubah bentuk). Aktivitas tersebut diintegrasikan menjadi teknologi manufaktur untuk mengembangkan produk yang siap dikonsumsi. Hal inilah yang akan dipelajari pada ilmu teknologi pangan.
Gastronomi Indonesia memiliki sejarah, kearifan lokal, legenda, mitos, dan berpadu dengan seni dapur yang ada di setiap etnis daerahnya masing-masing. Seni dapur bangsa Indonesia merupakan dapur gastronomi terbesar di dunia yang mencakup 1041 dapur etnis seluruh Indonesia. Menurut database penelitian kuliner Indonesia Murdijati dkk, terdapat 3259 ragam hidangan makanan Indonesia. Variasi jumlah bumbu dalam makanan Indonesia terdapat 199 macam.
Rempah dari Timur yang digunakan oleh bangsa-bangsa Eropa pada abad ke-15 turut mendukung gastronomi Indonesia dalam perkembangan gastronomi dunia. Rempah Nusantara juga telah menguncang dunia karena perdagangannya telah menciptakan peradaban baru bagi dunia, tidak hanya cita rasa, tetapi juga untuk pengobatan, aroma terapi, pengawetan mayat, hingga sarana kegiatan ritual. Selain itu, makanan juga memiliki fungsi dan peran berupa fisiologi, kesehatan, eksistensi, komunikasi, ekspresi, dan misi tertentu. Contohnya, warna pada tumpeng memiliki arti yang berbeda. Warna kuning melambangkan sedang memperingati sesuatu dan warna biru melambangkan permintaan maaf.