Dalam rangkaian kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka tahun 2024, Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP) menyelenggarakan kuliah tamu pada 16, 30 Oktober dan 13 November2024. Pada kesempatan ini, departemen menghadirkan narasumber istimewa, yaitu dr. Ulfatun Nisa, M. Biotech, Kepala Unit Produksi Farmasi (UPF) Yankestrad Tawangmangu. Beliau membawakan topik menarik bertajuk “Pangan Fungsional Berbasis Herbal dan Rempah”. Kuliah ini diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pangan Fungsional.
Di awal kuliah, dr. Nisa menjelaskan konsep dasar pangan fungsional, yaitu bahan pangan yang memiliki manfaat tambahan bagi kesehatan selain fungsi dasarnya sebagai sumber nutrisi. Prinsip “Let the food be the medicine, let the medicine be the food” mendorong kesadaran konsumsi pangan bukan hanya sebagai pemenuhan nilai gizi, namun juga sebagai tindakan preventif untuk menjamin kesehatan di masa depan. Pangan fungsional bermanfaat untuk mendukung metabolisme tubuh manusia dan dapat memberikan efek positif yang berasal dari kandungan alaminya atau melalui proses pengolahan tertentu. Beberapa contoh pangan fungsional yang dikenal secara umum dan dikenal sebagai kuliner khas Indonesia adalah minuman beras kencur, temulawak, sekoteng, serta produk fermentasi seperti jamu, tempe, dan tape.
Menurut penyampaian dr. Nisa, dibandingkan dengan obat-obatan kimia, pangan fungsional yang menggunakan bahan alami memiliki risiko efek samping yang lebih rendah apabila dikonsumsi pada penggunaan yang tepat. Meskipun manfaatnya tidak dirasakan secara langsung, hasilnya lebih aman dan berkelanjutan untuk kesehatan. Selain itu dr. Nisa juga menyampaikan beberapa hasil penelitian tentang pangan fungsional seperti suplemen berbasis bahan alami yang dapat membantu mengatasi penyakit degeneratif. Contohnya yaitu suplemen berbahan dasar tempe sebagai penurun kadar gula dalam darah, suplemen berbasis kunyit sebagai penunjang pertumbuhan, serta manfaat daun kelor untuk kesehatan.
Pada kesempatan kali ini, dr. Nisa juga memperkenalkan UPF Yankestrad yang berlokasi di Tawangmangu. Beberapa tanaman herbal yang dibudidayakan antara lain kamilen, timi, tempuyung, dan ekinase. Beliau menjelaskan proses produksi yang dimulai dari penirisan, sortasi, pencucian, pengubahan bentuk, pelayuan, pengeringan menggunakan oven, hingga tahap pengemasan dan penyimpanan. Selain menyediakan layanan pengobatan tradisional maupun non tradisional serta produk-produk berbasis obat dan tanaman herbal, UPF juga membuka kafe dengan menu utama jamu.
Selain mendapatkan materi kuliah, mahasiswa juga berkesempatan presentasi tugas kelompok di hadapan dr. Nisa. Tugas yang dipresentasikan adalah perancangan produk pangan fungsional yang berasal dari tanaman herbal dan rempah. Ulasan yang diberikan oleh dr. Nisa memberikan sudut pandang yang berbeda terutama perspektif dari bidang kesehatan. Masukan beliau memberikan wawasan baru tentang hubungan antara pangan, kesehatan, dan pengelolaan produk herbal.
Kuliah tamu yang disampaikan dr. Nisa menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan. Hal ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada tujuan ke-3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) dan ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Pengembangan pangan fungsional berbasis herbal dan rempah mendukung kesehatan masyarakat sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan kimia. Langkah ini juga berperan pada pelestarian keanekaragaman hayati dan mendukung pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk kesejahteraan generasi di masa depan.
Ditulis oleh: Anisa Quentina