
Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Universitas Gadjah Mada mengirimkan tiga dosen, yaitu Dr. Lulum Leliana, S.T.P., Putrika Citta Pramesi, S.T.P., M.Sc., dan Dr.nat.techn. Aulia Ardhi, S.T.P., M.Sc. untuk melakukan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Desa Tambalan Pos Piyungan RT 04, Srimartani, Piyungan, Bantul dan berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha dan masyarakat terhadap keamanan pangan guna mendukung peningkatan indeks keamanan pangan di D.I. Yogyakarta.
Dr. Lulum Leliana, S.T.P. menjadi narasumber pertama untuk menyampaikan materi mengenai Konsidi Keamanan Pangan Segar Di Indonesia saat ini. Beliau menyampaikan bahwa keamanan pangan segar menjadi isu kritis karena tingginya kasus keracunan pangan. Disampaikan pula bahwa pangan segar asal tumbuhan rentan terhadap cemaran fisik, kimia, dan biologi, sehingga dibutuhkan penerapan praktik budidaya yang baik (GAP), sanitasi, serta pengawasan terhadap residu pestisida dan cemaran logam berat. Upaya ini mendukung perlindungan kesehatan masyarakat sekaligus peningkatan daya saing produk pangan segar di pasar nasional maupun internasional.
Selanjutnya, materi Sumber dan Ancaman Bahaya Cemaran pada Pangan Segar disampaikan oleh Dr.nat.techn. Aulia Ardhi, S.T.P., M.Sc. Materi ini menyoroti pentingnya pemahaman terhadap pangan segar asal tanaman (PSAT), pangan segar asal hewan (PSAH), jenis-jenis cemaran yang dapat terjadi —baik biologi, kimia, maupun fisik—serta sumber cemarannya yang berasal dari lingkungan, proses produksi, hingga distribusi. Disampaikan pula bahwa keberadaan cemaran dapat menimbulkan berbagai dampak seperti keracunan makanan, penyakit (tifus, disentri), kerusakan produk, dan gangguan kesehatan jangka panjang. Dengan memahami potensi bahaya ini, diharapkan pelaku usaha dan masyarakat lebih waspada dan menerapkan prinsip keamanan pangan demi melindungi konsumen.
Sebagai penutup rangkaian materi, Putrika Citta Pramesi, S.T.P., M.Sc. membahas praktik pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan pangan segar yang baik. Peserta diberikan pemahaman mengenai pentingnya mengenali ciri fisik bahan pangan yang berkualitas serta potensi cemaran yang dapat terjadi akibat kerusakan fisik, pencemaran kimia, atau kontaminasi silang. Penjelasan mencakup tata cara penyimpanan bahan pangan yang tepat—baik secara kering, dingin, maupun beku—dengan penerapan prinsip FIFO dan kebersihan tempat penyimpanan. Pada aspek pengolahan, ditekankan pentingnya menjaga higienitas pangan secara menyeluruh, mulai dari proses persiapan, pemasakan, hingga penyajian, guna mencegah risiko keracunan makanan. Peserta juga diperkenalkan pada teknik thawing yang aman dan pentingnya pengendalian suhu internal makanan menggunakan termometer sebagai bagian dari upaya menjamin keamanan pangan.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan pangan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan bahan pangan segar. Dengan meningkatnya kapasitas pelaku usaha dan masyarakat dalam menerapkan prinsip keamanan pangan, diharapkan risiko keracunan dan penyakit akibat pangan dapat ditekan. Kegiatan ini juga berkontribusi langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-2 (Tanpa Kelaparan), poin ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), dan poin ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab) dengan mendorong sistem pangan yang aman, sehat, dan berkelanjutan.
Ditulis oleh: Firstnandita K