
Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian kembali menggelar kuliah tamu pada Selasa (6/5), menghadirkan Wisginanti Handayani dari PT Foodex Inti Ingredients. Perkembangan teknologi perisa yang sangat pesat, terutama di industri pangan menjadi topik utama yang akan dibahas pada kuliah tamu tersebut.
Dalam pemaparannya, Bu Wisginanti menjelaskan bahwa dunia flavor tidak hanya terbatas pada rasa dasar, tetapi melibatkan beragam bahan yang saling melengkapi. Di antaranya adalah spices & herbs, onion & garlic, pepper, hingga processed dan artificial flavors yang digunakan untuk menciptakan cita rasa yang khas dan konsisten. Salah satu poin menarik dalam kuliah ini adalah pembahasan mengenai flavor enhancer. Meski tidak memiliki aroma yang kuat, bahan-bahan seperti garam, gula, MSG, yeast extract, hingga kombinasi Disodium 5-Ribonucleotides seperti IMP dan GMP, memiliki peran besar dalam memperkuat dan menyeimbangkan rasa makanan.
Bu Wisginanti juga menekankan pentingnya pewarnaan dalam produk pangan. Warna merupakan elemen pertama yang dikenali oleh konsumen dan menjadi penentu awal dalam penerimaan produk. Pewarna bisa diperoleh dari sumber alami seperti tumbuhan, hewan, dan mineral, maupun dari bahan sintetis yang telah diatur penggunaannya. Tak kalah penting adalah penggunaan food additives seperti bulking agents, stabilizers, preservatives, hingga antioksidan, yang semuanya bertujuan menjaga kualitas dan keamanan produk, sekaligus meningkatkan daya tarik di mata konsumen.
Menutup sesi, Bu Wisginanti membagikan insight mengenai tren flavor dan seasoning global di tahun 2023 hingga 2025. Tiga tema besar yang diprediksi mendominasi adalah: Nusantara Pride, yang mengangkat cita rasa khas Indonesia; Spicy Sensation, yang terus populer di berbagai belahan dunia; serta International Fusion, mencerminkan tren globalisasi rasa dalam produk lokal.
Kuliah tamu ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa terkait dunia flavoring, tetapi juga menginspirasi mereka untuk berpikir inovatif dalam mengembangkan produk pangan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Lebih dari itu, materi yang dibagikan turut mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur) dan poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Ditulis: Firstnandita Keisha