Yogyakarta, 11 dan 13 september 2024 – Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP) menggelar kuliah tamu untuk mata kuliah Perancangan Pabrik. Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka. Pada kegiatan ini Prodi TPHP berkesempatan mengundang narasumber Jessy Budi Harsono yang merupakan Managing Director dari PT. Jes dan Tirta yang dikenal melalui produk minuman Saparella. Sebagai alumni TPHP yang sukses berkarir sebagai wirausahawan, Jessy berbagi pengalaman tentang penerapan ilmu yang diperoleh di dunia nyata. Pada pertemuan tersebut, Jessy membawakan dua materi utama yaitu “Spesifikasi Bahan Mentah” dan “Perancangan Tata Letak”.
Spesifikasi Bahan Mentah
Jessy menjelaskan pentingnya bahan mentah dalam pembuatan produk. Ia menekankan bahwa mengenali bahan baku akan mempermudah proses produksi. Dalam menentukan bahan mentah dari supplier, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, seperti kualitas, ketersediaan jangka panjang, lokasi supplier, potensi allergen dan sertifikasi halal apabila menghendaki produk yang akan dihasilkan halal. Penyimpanan bahan baku juga perlu diperhatikan untuk menjaga higienitas dan kualitas bahan baku. Tempat penyimpanan bahan baku tidak boleh berdekatan dengan tempat produk jadi untuk menghindari kontaminasi silang. Untuk memudahkan inspeksi, Jessy menyarankan agar dibuat formulir deskripsi bahan baku, yang mencantumkan informasi seperti nama supplier, bahan kimia, cara penyimpanan, metode distribusi, dan saran penggunaan.
Dalam kuliah tamu tersebut juga dibahas mengenai label pangan. Setiap produk pangan yang memiliki masa simpan wajib memiliki label pangan untuk izin edar. Label pangan memuat semua informasi terkait produk, termasuk komposisi dan allergen. Oleh karena itu, pemahaman yang jelas tentang spesifikasi bahan baku sangat penting agar informasi yang dicantumkan di label akurat dan informatif. Selain itu, perlu dicatat bahwa tidak diperbolehkan mencantumkan klaim bahwa suatu produk pangan dapat menyembuhkan penyakit tertentu.
Perancangan Tata Letak
Tata letak merupakan aspek penting saat mendirikan pabrik. Jessy menyampaikan bahwa rancangan yang tidak tepat akan menambah pengeluaran biaya akibat renovasi yang diperlukan dan memakan waktu. Sebelum membangun pabrik, penting untuk memastikan bahwa lahan tersebut diperbolehkan untuk didirikan usaha. Terdapat beberapa dokumen penting diperlukan untuk membangun pabrik, antara lain SPPL (Surat Pernyataan Penanggung Jawab Lingkungan), UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup), dan AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan). Selain itu, perlu diketahui juga bahwa hanya 60-65% dari suatu lahan yang boleh digunakan untuk bangunan dan sisanya harus disisihkan untuk ruang terbuka hijau, sesuai ketentuan dalam UU.
Kuliah tamu yang diisi oleh Jessy Budi Harsono menambah wawasan dan ilmu yang berharga bagi mahasiswa. Topik dari kuliah tamu ini mendukung SDG 3 tentang “Kesehatan dan Kesejahteraan” karena menyebutkan pentingnya label pangan yang informatif, seperti komposisi dan informasi allergen. Selain itu, SDG 9 tentang “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur” juga diangkat melalui pembahasan tentang pentingnya perancangan pabrik dan tata letak yang efisien untuk mendukung pengembangan industri pangan. Beberapa kelompok mahasiswa juga berkesempatan presentasi tugas kelompok dan direview oleh narasumber. Melalui pengalamannya, Jessy memberikan komentar dan saran berdasarkan pengalamannya di dunia industri. Dengan demikian, diharapkan kuliah tamu ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk menerapkan ilmu dan berkontribusi dalam dunia usaha serta menghadapi tantangan di industri pangan.
Ditulis oleh: Anisa Quentina A.