World Class Professor merupakan merupakan salah satu program dengan mengundang Professor dari Negara lain untuk menjadi “Visiting Professor” yang diadakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada pada tanggal 15-25 Juli 2019. Diantara beberapa acara yang berlangsung, salah satunya merupakan General Lecture yang diadakan pada tanggal 16-17 Juli 2019 yang membidik para mahasiswa Pascasarjana Ilmu dan Teknologi Pangan FTP UGM dengan Pembicara Prof. Soottawat Benjakul dari Prince of Songkla University, Thailand.
Acara ini dibuka oleh Bapak Prof. Dr. Yudi Pranoto, menurut beliau Indonesia merupakan negara maritim di mana perikanan Indonesia sudah tidak asing bagi masyarakat dan masih berpotensi besar untuk dieksplor penelitian mengenai perikanan. Selain itu, mahasiswa Pascasarjana dituntut untuk dapat menuliskan penelitiannya dalam publikasi Jurnal Internasional, tanpa publikasi maka mahasiswa tidak dapat lulus, sehingga diharapkan acara ini merupakan jendela wacana bagi mahasiswa Pascasarjana untuk dapat menulis publikasi yang baik.
Pada tanggal 16 Juli 2019 bertemakan Maximized Utilization of Fishery Resources As Food and Supplement. Produk perikanan di Thailand pada umumnya berupa gelatin, kitosan serta kolagen. Indonesa merupakan negara maritim, di mana sangat potensial untuk dikembangkan riset mengenai produk tersebut. Gelatin pada umumnya digunakan sebagai penstabil, pembentuk gel maupun edible/biodegradable film. Prof. Soottawat mengatakan bahwa gelatin dari produk perikanan ini sangat potensial dikembangkan karena gelatin komersial yang ada dipasaran pada umumnya terbuat dari daging babi. Selain gelatin, kitin dan kitosan juga merupakan salah satu produk perikanan yang banyak digunakan sebagai mikroenkapsulasi di mana dalam penelitian Prof Soottawat dijelaskan bahwa perbedaan komposisi bahan penyalut juga mempengaruhi hasil core yang disalut. Produk perikanan lainnya yaitu kolagen yang sudah tidak asing terutama bagi para perempuan sebagai produk kecantikan. Kolagen juga dapat sebagai drug delivery to tissue in human body. Prof. Soottawat menjelaskan bahwa suhu ekstraksi kolagen yang direkomendasikan yaitu 45-550C. Untuk mengetahui produk di pasaran benar-benar mengandung kolagen atau tidak, salah satu ciri khas dari kolagen yaitu adanya kandungan hidroxyproline.
Pada tanggal 17 Juli 2019, General Lecture membahas mengenai Writing Scientific Papers. Manusia menulis papers pada umumnya karena misi atau passion. Namun, tanpa training maka peneliti tidak akan bisa menulis jurnal. Dalam acara ini, Prof. Soottawat menjelaskan mengenai jurnal internasional seperti istilah impact factor dan H-index dalam jurnal internasiol. Prof. Soottawat merupakan salah satu Profesor di Prince of Songkla University, Thailand dengan H-index 71 ini memberikan tips dan trik dalam menulis jurnal yang baik, dimulai dari cara mempersiapkan manuskrip, cara menghindari penolakan paper oleh penerbit di mana judul dengan kalimat yang salah dapat menjadi alasan penolakan, memberikan penjelasan terkait hal-hal apa saja yang membuat paper ditolak serta kepenulisan paper dari abstrak, pendahuluan hingga references.