
Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP) UGM, Dr. Rachma Wikandari, S.T.P., M.Biotech., Ph.D., mencetak prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu awardee dalam ajang Young Scientist Program (YSP) 2025 yang diselenggarakan oleh Federation of Asian and Oceanian Biochemists and Molecular Biologists (FAOBMB). Program ini diselenggarakan pada 18-20 Mei 2025 di Prestige Biopharma IDC, Busan, Korea Selatan yang diikuti oleh 59 peneliti muda dari 18 negara.
Young Scientist Program (YSP) merupakan bagian dari rangkaian kegiatan 31st FAOBMB Conference, yang dirancang untuk menjaring peneliti muda berprestasi dari kawasan Asia dan Oseania. Program ini tidak hanya menjadi ajang presentasi ilmiah, namun juga menjadi wadah pengembangan jejaring internasional dan keterampilan profesional bagi peserta.
Dalam forum bergengsi tersebut, Dr. Wikan mempresentasikan topik berjudul “Leveraging Bioaccumulation of Essential Minerals in the Filamentous Fungal Biomass to Produce Vegan Superfood”. Penelitian ini mengangkat potensi bioteknologi dalam menghasilkan pangan bergizi, terjangkau, dan berkelanjutan melalui pemanfaatan biomassa jamur benang.
Selain mempresentasikan penelitiannya, Dr. Wikan juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kuliah dari tokoh-tokoh dunia dibidang biologi molekuler. Salah satu kuliah diberikan oleh Prof. Kazutoshi Mori, penerima penghargaan Lasker dan Breakthrough Prize tahun 2014 atas penemuannya respons protein yang tidak terlipat, suatu sistem kendali mutu seluler yang mendeteksi protein tidak terlipat penyebab penyakit dan mengarahkan sel untuk mengambil tindakan perbaikan. Kuliah tersebut selain menjelaskan kronologi bagaimana Prof. Mori sampai pada penemuan-penemuannya, juga perjalanan hidup yang inspiratif. Lahir di sebuah desa kecil di Jepang hingga menjadi ilmuwan dunia dari masa kecil hingga kuliah. Prof. Mori menyampaikan bahwa untuk mencapai sesuatu dimulai dari ambisi yang besar, persiapan, menghadapi segala tantangan, kesabaran dan menjaga kesehatan. Kuliah ini menjadi sumber motivasi bagi para awardee, untuk terus semangat dalam meniti karier sebagai peneliti. Selama program berlangsung, Dr. Wikan juga aktif berdiskusi dan menjalin jejaring dengan sesama peserta Young Scientist Program dari berbagai bidang ilmu dan negara.
Setelah mengikuti YSP, Dr. Wikan juga mengikuti 31st FAOBMB Conference yang bertajuk Revolusi di Bidang Biomedis. Beberapa pembicara plenary adalah para peraih nobel dan tokoh bidang biokimia dan biologi molekuler yang memberi kontribusi signifikan pada pengembangan biomedis dunia . Para pembicara membagikan temuan-temuan terbaru mereka. selain sesi plenary, juga terdapat sesi symposia yang mengusung topik virus, kematian sel, genome editing, penemuan obat, epigenetik, imunologi,neurosains, dan mikrobiota.
Prestasi yang diraih Dr. Wikan diharapkan dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi generasi muda, baik di kalangan akademisi maupun mahasiswa, untuk terus berkontribusi melalui riset dan inovasi. Keterlibatan aktif dalam forum ilmiah internasional seperti ini mencerminkan semangat kolaborasi global dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Ditulis oleh: Firstnandita Keisha