Kuliah umum mengenai Food Safety dan Sanitasi berlangsung pada hari Senin, 7 Mei 2018, dengan menghadirkan Fitri Asih Victoria S., S.TP. selaku PDQC, PDCA, PPIC di PT Garudafood PPJ. Kuliah umum yang diadakan di ruang 356 Fakultas Teknologi Pertanian yang diikuti oleh mahasiswa Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kesadaran akan keamanan pangan yang ada di Indonesia serta menambah pemahaman mahasiswa akan pentingnya dan bagaimana penerapan HACCP pada produksi makanan di restaurant.
Restaurant merupakan suatu tempat yang diorganisasi secara komersial, dengan tujuan memberikan pelayanan yang baik kepada tamu, baik berupa makan dan minum. Pengolahan restaurant memiliki keunikan dimana bahan-bahan yang diolah memiliki umur simpan yang pendek. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mencegah dari kemungkinan cemaran mikrobiologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia (UU RI no 7, 1996). Salah satu upayanya ialah dengan menerapkan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yang bertujuan untuk menganalisa bahaya terhadap keamanan makanan dan kemudian mengendalikannya.
Fitri menuturkan bahwa elemen yang paling penting dalam food security ialah food safety. Cara pengendaliaanya ialah dengan memeprhatikan cRitical control Point yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan dan pengolahan untuk mencegah, mengurangi, dan menghilangkan bahaya hingga ke tangan konsumen. Selanjutnya diperlukan OPRP (Operational PreQuisite Program) untuk mendukung efektivitas titik kritis, dan yang terakhir ialah personal hygiene dari pegawai. Yang paling penting ialah semua penanganan dan perlakuan mampu memotong Food Poisoning Chain dengan memastikan bahan yang diterima benar-benar sesuai dengan standar yang telah ditetepkan dan aman, dalam penyimpanan harus dipisahkan anatara bahan yang mentah dengan bahan yang matang dan aman dikonsumsi.
Fitri menyatakan bahwa selain memperhatikan masalah kebersihan pekerja dan lingkungan kerja, yang perlu dikendalaikan ialah bahan-bahan yang berpeluang menimbulkan alergi bagi para pelanggan restaurant. Salah satu cara menanganinya ialah dengan mengetahui status bahan makanan dari daftar Potentially Responsible Party (PRP) Manual. Kita harus mengetahui ingredient setiap menu, jika customers menanyakan/sensitive terhadap produk tertentu. Selain itu, bahan yang menimbulkan allergen disimpan dengan baik di tempat yang terpisah dengan bahan non allergen.